SCREW

Byou (voc), Jin (dr), Manabu (gui) and Kazuki (gui) Take a look

ViViD

Even they already disbanded, but please take a look and support them. Shin (vo) Reno (gui) Ryoga (gui) IV (bass) Ko-ki(dr)

The Gazette

Now they become the most popular Japanese visual kei band. Take a look and support Ruki (vo) Kai (dr) Reita (bass) Uruha (gui) Aoi (gui)

A9

Alice Nine is not disband, now they change their name as A9 after they comeback to Indie Label (their own). They need your support, please take a look Shou (vo) Nao (dr) Hiroto (gui) Tora (gui) Saga (bass)

SUG

Welcome back Takeru (vo) Masato (gui) Yuji (gui) Chiyu (bass) Shinpei (dr)

Wednesday, 4 November 2015

Panic! At The Disco: Emperor's New Clothes (translate)

English

"Emperor's New Clothes"


(Finders keepers, losers weepers)

Welcome to the end of eras
Ice has melted back to life
Done my time and served my sentence
Dress me up and watch me die
If it feels good, tastes good
It must be mine
Dynasty decapitated
You just might see a ghost tonight

And if you don't know now you know

I'm taking back the crown
I'm all dressed up and naked
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah
The crown...
So close I can taste it
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah

Sycophants on velvet sofas
Lavish mansions, vintage wine
I am so much more than Royal
Snatch your chain and mace your eyes
If it feels good, tastes good
It must be mine
Heroes always get remembered
But you know legends never die

And if you don't know now you know

I'm taking back the crown
I'm all dressed up and naked
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah
The crown...
So close I can taste it
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah

Mortal kings are ruling castles
Welcome to my world of fun
Liars settle into sockets
Flip the switch and watch them run

Oh yeah
(Finders keepers, losers weepers)
I'm taking back back, taking back back the crown
I'm all dressed up and naked
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah
The crown...
So close I can taste it
I see what's mine and take it
(Finders keepers, losers weepers)
Oh yeah

(Finders keepers, losers weepers)
(Finders keepers, losers weepers) 
*************************************************************************************
Indonesian
"Pakaian Baru Kaisar"
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Selamat datang di akhir eraEs telah mencair kembali ke kehidupanWaktuku telah usai dan menjalani hukumanku
Dandani aku dan lihatlah aku matiJika terasa enak *perasaan*, rasanya enakIni harus menjadi milikkuDinasti dipenggalAnda mungkin hanya melihat hantu malam ini
Dan jika kau tidak tahu, maka sekarang kau tahu
Aku mengambil kembali makota
Aku berpakaian lengkap dan telanjang *bingung*
Aku melihat apa yang milikku dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
Mahkota...
Begitu dekat hingga aku bisa merasakannya
Aku melihat apa yang menjadi milikku dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
Penjilat di sofa beludru
Rumah-rumah mewah, anggur vintage
Aku lebih dari sekedar raja
Merebut rantaimu dan menmusatkan pandanganmu *bingung*
Jika terasa enak, maka rasanya enak
Itu harus menjadi milikku
Pahlawan akan selalu diingat
Tapi kau tahu legenda tidak pernah mati

Dan jika kau tak tahu, maka sekarang kau tahu

Aku mengambil kembali mahkota
Aku berpakaian lengkap dan telanjang
Aku melihat apa yang kumiliki dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
Mahkota...
Begitu dekat hingga aku bisa merasakannya
Aku melihat apa yang menjadi milikku dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
Raja fana yang berkuasa di Istana
Selamat datang di dunia saya yang menyenangkan
Pembohong tinggal dalam soket
Balik tuasnya dan lihatlah mereka menjalankannya
Oh Yeah
Aku mengambil kembali, kembali, mengambil kembali, kembali makota
Aku berpakaian lengkap dan telanjang
Aku melihat apa yang kumiliki dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
Mahkota...
Begitu dekat hingga aku bisa merasakannya
Aku melihat apa yang menjadi milikku dan mengambilnya
(pencari penjaga, pecundang peratap)
Oh Yeah
(pencari penjaga, pecundang peratap)
(pencari penjaga, pecundang peratap)
 

 

Panic! At The Disco: Emperor's New Clothes (Review)

Hola! Setelah tiga bulan yang lalu merilis PV Hallelujah, kali ini Panic! At The Disco, band legendaris yang sekarang kayaknya nggak bisa disebut band lagi soalnya personilnya tinggal satu, merilis PV terbarunya, Emperor's New Clothes pada tanggal 21 Oktober 2015 lalu.

First Impression: Abang Brandon Urie ini mulai stress kayaknya

Awalnya kita bakal disuguhi dengan bagian Reff dari "This is Gospel", yang bikin gue nebak-nebak berhadiah kalau Emperor's New Clothes ini masih lanjutannya. DEMI APAPUN INI VIDEO PALING MENGERIKAN YANG PERNAH GUE TONTON!!! Bukan masalah kostumnya yang cadas, keren abis untuk setingkat PV, konsep dan artistiknya yang mateng khas PATD banget, tapi entahlah, mungkin perasaan gue aja atau gimana tapi video ini emang serem-aneh-giman-gitu *mulai nggak objektif*

YAK, KITA BAHAS AJA PER-SCENE NYA. cekidot!

Kalo masih inget adegan di "This Is Gospel" nah pasti bakal nemu scene ini

Scene ini juga. Lalu setelah 'dipaksa-mati atau semacam itu' adegan selanjutnya putih kosong

abis itu kita bakal ngeliat siluet om Brandon lari-lari menuju cahaya terang yang makin samar-samar

Sampai akhirnya scene nya balik putih polos lagi

samar-samar-makin-jelas si om brandon ini bangun. Ini seperti 'terbangun dari mimpi' atau kalo di pilem-pilem 'baru ngeh kalo udah mati yang kemudian biasanya dilanjutkan dengan dialog "aku dimana? ini surga ya? apakah aku sudah mati?" sinetronbanget.com

Kemudian, si om ini tiba-tiba terjungkal ke belakang menuju kegelapan. mengulang adegan lari menuju cahaya tadi, makin lama om brandon hilang ditelan kegelapan

kemudian scene nya item semua

samar-samar *lagi*akhirnya mulai ada view sebuah tempat yang gelap, gersang, dengan banyak tengkorak dan tulang belulang berserakan

Lalu ada sebuah cahaya terang dan siluet setan yang 'nari gaje' pokoknya semacam gerakan aneh gitulah

Cameranya balik lagi ke om Brandon yang ternyata lagi terbaring di tempat itu, akhirnya dia bangun *melek* dengan ekspresi antara bingung, kaget, takut *ciamik bener ini si om ngebawain ekspresinya, dapet banget*

Pas dia mau bangun, dia nyadar ada keanehan di tangannya. Tangannya berubah menjadi 'tangan setan'

Nggak kuat ngeliat gue, si om nekat buka baju Lalu dia merasakan 'transformasi' pada seluruh tubuhnya sedikit demi sedikit dan merasakan 'kesakitan'

Mungkin adegan ini kalo menurut gue semacam, menyerah setelah berusaha memberontak dan menolak. Kalau di scene sebelumnya, om berusaha buat menolak transformasi tubuhnya menjadi setan, lalu disini dia udah nyerah dan pasrah karena kalah kekuatan

perut membuncit karena busung lapar di adegan ini si om ngebuka baju dan kita bisa ngeliat 'transformasinya'

Tuh, disini badannya udah mulai berubah jadi setan. Lagi-lagi dia nunjukkin ekspresi gue-pengen-ngeberontak-sakit-takut-sedih-tapi-apa-daya-ga-mampu-ngelawan-jadinya-pasrah-aja

Mulai adegan ini kebelakang, bikin perasaan nggak enak ngeliatnya. Semacam peran ganda. Disini, om nunjukkin si 'setan' yang terlihat senang dan menang karena udah hampir berhasil menguasai om sepenuhnya

kemudian terlihat si om yang berusaha menolak tapi psrah juga. Ini jadi semacam perang batin gitu

pergolakan batin antara si setan yang berusaha menguasai dan si om yang berusaha mempertahankan dirinya

Lalu, somehow, gue ngerasa makin ke belakang si 'brandon urie' udah nggak ada. yang ada tinggal si setan ini tapi proses 'nggak ada' nya itu bener-bener alus banget penggambarannya.

cieee...yang udah berhasil menguasai

Ini yang bikin makin nggak enak perasaan. Dari menit ini ke belakang, adegannya cuma diisi dengan close-up muka dengan berbagai ekspresi yang sulit untuk gue jelaskan, gambar putih dan item polos doang dengan cepat, dan tulang belulang dan view tempatnya (?) gitu terus diulang-ulang dengan cepat

Udah mau ending nih. Scene siluet ini lumayan lama lho. Ini ngingetin gue ama setan siapa gitu, lupa, yyang seolah sedang berusaha untuk menguasai kita semua

Di bagian ini lagunya udah kelar. Tapi scene ini juga nggak kalah lamanya. memperlihatkan perubahan ekspresi dari 'datar' (?) menjadi....

senang. mungkin karena akhirnya setan ini sudah berhasil 'menguasai'

GIMANA? Ngeri?
Mungkin orang-orang yang gemar menguak soal teori-teori konspirasi bakal lumayan heboh ngebahas video ini. Ini video mah bener-bener video brainwash.

Kalau menurut gue pribadi, sebagai fans Panic! At the Disco, gue pun dengan sangat terpaksa mengakui kalau misalnya ada yang beranggapan om Brandon Urie adalah penganut Satanis atau 'menjual diri' ke setan untuk meraih popularitas macam gosip-gosip yang sering beredar di kalangan musisi papan atas, gue setuju.

Udah tau begitu, dan gue masih aja jadi fansnya... itulah yang dinamakan bodoh.

Mungkin nanti akan ada dua pendapat, macam pro-kontra soal The Gazette (band visual kei Jepang yang cihuy abis itu) adalah pengikut Illuminati.

Pro: Ada beberapa symbol yang meyakinkan *mungkin lain kali dibahas di blog lain*, perubahan scene yang terlihat janggal berkali-kali itu tipikal video-video brainwash yang menghipnotis, kalau di cermati banget video ini juga menimbulkan perasaan aneh yang nggak ilang-ilang dari otak. Dan bla bla bla....pokoknya itu terlalu jelas lah.

Kontra: ini versi pembelaan. Di video ini seolah-olah Brandon ini mau cerita ketika awal dia masuk industri musik, kemudian dia 'dipaksa' dan menukarkan 'jiwa' dengan popularitas yang ia raih *bisa diliat di adegan awal yang masih satu adegan sama This is Gospel*. Kemudian, ia menyesal, dan berusaha untuk 'lepas' tapi tidak bisa. Ia berusaha memberontak, tapi tidak bisa karena ia sudah 'terikat'. Lalu diakhir, ia seolah ingin menegaskan, 'No more Brandon Urie...' *bukan secara harfiah ya*. Setan akan menguasai kita...

YAK begitulah kira-kira pembahasannya soal PV terbaru Panic! At the Disco. Pokoknya gue udah bilang ya, ini video bikin pusing dan perasaan nggak enak tapi kalo mau nonton, monggo check di bawah ini :P


 Liriknya bisa di cek disini sengaja gue bikin ada versi Indonesia *dengan terjemahan seenak udel yang di pas-pasin aja sama suasana lagunya*

Monday, 19 October 2015

Reik - Secuencias Album (2006)

It's my favorite album of Reik! Here we go! Secuencia (English: Sequence) is the second studio album from Mexican-pop group Reik released on November 21, 2006 through Sony Music. The album features the singles "Invierno", "Me Duele Amarte","Sabes" and "De Qué Sirve".

Overall, I think it's the best album of Reik! You can try to listen this album here:

TRACKLIST
1. "Quien Decide Es El Amor" (Love Is The One Who Decides)
2. "Sabes" (You Know) - see the lyric here
3. "Sin Conocerte" (Without Meeting You)
4. "Me Duele Amarte" (It Hurts Me To Love You) - see the lyric here
5. "Vivo En Sueños" (I Live In Dreams)
6. "Invierno" (Winter) - see the lyric
7. "De Qué Sirve" (What's The Purpose) - see the lyric here
8. "Llegó Tu Amor" (Your Love Arrived)
9. "Quédate" (Stay)
10. "No Sé Por Qué Te Vas (I Can't Believe She's Gone)" (I Don't Know Why You're Leaving (I Can't Believe She's Gone))
11. "Ahora Sin Ti" (Without You Now) - see the lyric here
 

Reik - Sabes Lyric (English)

Sabes

Sabes
No pido nada más
Que estar entre tus brazos
Y huir del todo mal
Que a todo he renunciado
Por estar junto a ti

Sabes
No dejo de pensar
Estoy enamorado
Te quiero confesar
Que soy solo un esclavo
Que no sabe vivir sin ti

Cuando llegastes tú
Te metiste en mi ser
Encediste la luz
Me llenaste de fe
Tanto tiempo busqué
Pero al fin te encontré
Tan perfecta como te imaginé
No nooo

Como aguja en un pajar
Te busqué sin cesar
Como huella en el mar
Tan difícil de hallar
Tanto tiempo busqué
Pero al fin encontré
Tan Perfecta
Como te imagine

Sabes
Te quiero confesar
Que te encuentro irresistible
No dejo de pensar
Que haría lo imposible
Por quedarme cerca de ti

Cuando llegastes tú
Te metiste en mi ser
Encendiste la luz
Me llenaste de fe
Tanto tiempo busqué
Pero al fin te encontré
Tan perfecta
Como te imaginé
No Nooo

Como aguja en un pajar
Te busqué sin cesar
Como huella en el mar
Tan difícil de hallar
Tanto tiempo busqué
Pero al fin te encontré
Tan perfecta
Como te imaginé

Sabes
No pido nada mas
Que estar entre tus brazos

Reik - Me Duele Amarte Lyric (English)

Me Duele Amarte
Me duele amarte
Sabiendo que ya te perdi
Tan solo quedara la lluvia
Mojando mi llanto
Y me hablara de ti

Me duele amarte
Los sueños que eran para ti
Se pierden con cada palabra
Con cada momento que espere vivir

Me duele mas imaginar
Que tu te vas y dejaras
Detras de ti
Tu ausencia en mis brazos

Me duele tanto sospechar
Que ni tu sombra volvera
Para abrigar
Mi alma en pedazos

Me duele amarte asi
Hasta morir
Lanzandome a la nada viendote partir
Me duele aque Abril
Cuando te vi
Por vez primera y dije que eras para mi
Me duele amarte tanto

Me duele amarte
Los sueños que eran para ti
Se pierden con cada palabra
Con cada momento que espere vivir

Me duele mas imaginar
Que tu te vas y dejaras
Detras de ti
Tu ausencia en mis brazos

Me duele tanto sospechar
Que ni tu sombra volvera
Para abrigar
Mi alma en pedazos

Me duele amarte asi
Hasta morir
Lanzandome a la nada viendote partir
Me duele aque Abril
Cuando te vi
Por vez primera y dije que eras para mi
Me duele amarte tanto
*********************************************************
It Hurts Me To Love You
It hurts loving you
Knowing that I've lost you
Only the rain will remain
To wash my tears
And it will tell me about you

It hurts loving you
The dreams that were for you
Vanish with every word
With every moment I've hoped to live

It hurts even more imagining
That you go and you leave
Behind you
Your absence in my arms

It hurts so much presume
That not even your shadow will come back
To keep warm
My borken heart
It hurts loving you like this
(loving you) to die
Throwing myself in vain watching you leave

It hurts that month of April
When I saw you
For the first time and when I said you were for me
It hurts loving you so much

It hurts loving you
The dreams that were for you
Vanish with every word
With every moment I've hoped to live

It hurts even more imagining
That you go and you leave
Behind you
Your absence in my arms

It hurts so much presume
That not even your shadow will come back
To keep warm
My borken heart

It hurts loving you like this
(loving you) to die
Throwing myself in vain watching you leave
It hurts that month of April
When I saw you
For the first time and when I said you were for me
It hurts loving you so much

Reik - Invierno Lyric (English)

Invierno

Llueve, afuera llueve
Además está desierta la ciudad
Mientras tú y yo nos refugiamos en la eternidad
No siento frío cerca de ti
Dentro de mí brilla el sol

Se cae el cielo y qué más da
Tenemos nuestro mundo
El día sigue siendo azul
Si estamos juntos
No importa nada más
Que aquí jamás será

Invierno (invierno)
Invierno (invierno)

Tanto ruido, tanta soledad
Gente que corre sin parar
Tras la puerta
Ese universo de infinita paz
Necesito la calma que tú me das

Se cae el cielo y qué más da
Tenemos nuestro mundo
El día sigue siendo azul
Si estamos juntos
No importa nada más
Que lo que tú me das

Nubes, viento, miedo, lluvia
Noches grises, ni una luna
Por tu invierno de oscuridad
Tú me besas, tú me curas
Tu calor y tu ternura no lo dejan entrar

Invierno (invierno)
Invierno (invierno)

Se cae el cielo y qué más da
El día sigue siendo azul

Se cae el cielo y qué más da
Tenemos nuestro mundo
********************************************************
Winter

It's raining, raining outside
moreover the city is uninhabited
While you and me take refuge on eternity
Don't feel cold close to you
Sun shines inside me

Sky falls and no matters
We have our world
Day keeps being clear
if we're together
Nothing else matters
It will never be winter here.

Winter
Winter

So much noise, so much loneliness
people running without stopping.
Behind the door, that universe of endless peace
I need the calm that you give me.

Sky falls and no matters
We have our world
Day keeps being clear
if we're together
Nothing else matters more than what you give me

Clouds, wind, fear, rain,
Grey moonless nights because of your winter of darkness
You kiss me, you heal me
Your warmth and your tenderness don't let it in

Winter
Winter

Sky falls and no matters
Day keeps being clear

Sky falls and no matters
We have our world

Reik - De Qué Sirve (English)

De Qué Sirve

De qué sirve lo que me rodea
Aunque tenga todo
Siento un vacio sin ti
De que me sirve el aire que respiro
Aunque sobrevivo siento que me ahogo sin ti

Hoy solo tengo tiempo
Y mi soledad para recordar
Solo me quedan fuerzas
Para soñar que tú volverás

Porque todo me falta
No me alcanzan las ganas de vivir
Aunque todo lo intento yo no entiendo
Por qué no estás aquí
Aunque nada es eterno o perfecto
Tú lo eres para mí
Te necesito porque sin ti no sé vivir

De que me sirve ver un nuevo día
Si no hay alegría
Solo quedan ganas de huir
De que me sirve el reflejo de la luna
Y tener una fortuna
Si el amor se ha ido de aquí

Hoy solo tengo tiempo
Y mi soledad para recordar
Solo me quedan fuerzas
Para soñar que tú volverás

Porque todo me falta
No me alcanzan las ganas de vivir
Aunque todo lo intento yo no entiendo
Por qué no estás aquí
Aunque nada es eterno o perfecto
Tú lo eres para mí

Te necesito porque sin ti
Te necesito porque sin ti
Te necesito porque sin ti no sé vivir
*********************************************************
What's The Purpose

What good is everything that surrounds me
Even if I have everything
I feel an emptiness without you
What good is the air that I breathe
Even though I survive it feels like I'm drowning without you

Now (lit. today) all I have is time
And my solitude to remember
All I have left is the strength (lit. forces)
To dream that you'll return

Because everything is missing
The desire to live doesn't reach me
Even though I try everything I don't understand
Why you're not here
Even though nothing lasts forever or is perfect
You are for me
I need you because without you I don't know how to live

What good does it do me to see a new day
If there is no happiness
All that's left is the desire to flee
What good does the moon's reflection do
Or having a fortune
If love has gone away from here

Now (lit. today) all I have is time
And my solitude to remember
All I have left is the strength (lit. forces)
To dream that you'll return

Because everything is missing
The desire to live doesn't reach me
Even though I try everything I don't understand
Why you're not here
Even though nothing lasts forever or is perfect
You are for me

 I need you because without you
I need you because without you
I need you because without you I don't know how to live

Reik - Ahora Sin Ti Lyric (English)

Ahora Sin Ti

Hoy me decidí
Jamas pensaré en ti
Este sentimiento me hace daño
Demasiado para mi

Estoy aquí
Recordando esos momentos
Intentando comprender porque no estás
Y sigo aquí
Esperando que algun día
Esperando que decidas regresar

Es el sabor
Es el sabor de tus labios
Una droga que envenena y me hace enloquecer
Es el olor
Es el olor de tu cabello
Un aroma a primavera permanece en mi piel

No puedo olvidar
Aquel tiempo en que me amaste
Pero ahora que no estás
Te extraño
Te amo
Jamás regresarás

Estoy aquí
Plasmando estos versos
Desahogando el sentimiento de mi amor
Y me voy de aquí
Comenzando otra vida
Un vida muy vacia ya sin ti

Es el sabor
Es el sabor de tus labios
Una droga que envenena y me hace enloquecer
Es el olor
Es el olor de tu cabello
Un aroma a primavera permanece en mi piel

Ahora sin ti
No me queda mas remedio que dejarte ir
*****************************************************
Without You Now

Today i decided
I will never think of you
This emotion hurts me
It’s too much for me

I am here
Remembering those moments
Trying to understand why you aren’t here
And i continue here
Hoping that one day
Hoping (waiting) that you will decide to come back

It is the taste
It is the taste of your lips
A drug that poisons and drives me crazy
It is the smell
It is the smell of your hair
A spring aroma remains on my skin

I can’t forget
That time when you loved me
But now that you aren’t here
I miss you
I love you
You will never come back

I am here
Giving expression to these verses
Giving vent to the emotion of my love
And I Leave this place
Beginning a new life
A life too empty without you

It is the taste
It is the taste of your lips
A drug that poisons and drives me crazy
It is the smell
It is the smell of your hair
A spring aroma remains on my skin

Now without you
I have no choice left but to let you go

Sunday, 18 October 2015

The Shared Umbrella

The rain doesn’t stop... You were looking down

Aku hampir melangkahkan kaki keluar dari lindungan gedung sekolahku yang menjulang tinggi ketika satu demi satu tetesan itu jatuh membasahi tanah didepanku. Hujan lagi. Yah, hal yang wajar sih di bulan-bulan ini, tapi tetap saja terlalu banyak air membuat tubuhku merasa tidak enak. Segera aku meraih payung hitam yang selalu setia tersimpan didalam tasku, ketika seorang gadis manis berambut panjang tampak menghela nafas menatap langit dengan pandangan mengiba. Sepertinya ia tidak paham dengan paribahasa, sedia payung sebelum hujan.

To make that shoulder not wet, I inclined my umbrella over you

Ia mendongak menatapku, menyadari keberadaan tubuhku yang sudah sangat dekat dengannya, lalu menadang tanganku yang terangkat menggenggam gagang payung yang terangkat diatasnya. "Ah, sankyuu Aya-kun..." katanya sambil tersenyum manis. Aku hanya bisa memalingkan pandangan, mencoba menyembunyikan wajahku yang mungkin memerah, melangkahkan kaki mencoba sejajar dengan langkah mungilnya sambil berusaha menjaga agar payungku melindungi tubuhnya dengan maksimal dari terpaan hujan.

You looked up on me and laid on me a little

Sepertinya aku terlalu memaksakan diri, menjejalkan tubuhku yang tidak lagi mungil dan tubuhnya dibawah satu rengkuhan payung yang menemaniku dari sekolah dasar ini. Satu sisi tubuhku harus mengalah, diterpa guyuran sang hujan. Yah, aku sudah menimbun persediaan salap gatal-gatal untuk menghadapi musim hujan kali ini. Sepertinya, Aya-chan menyadarinya, langkahnya terhenti sejenak dan menatapku.

With that smile, you held my hand, I was a little trembling

"Ne, Aya-kun, mungkin sebaiknya kita berjalan berdekatan. Lebih dekat lagi..." katanya menyebutkan nama panggilanku yang kebetulan sama dengan namanya sambil menarik tubuhku menempel dengan sisi tubuhnya membuatku lebih terlindung dari guyuran hujan, menggenggam tanganku dan membuatku sedikit gemetar grogi. Ayolah, Rayaka, macam mana pula kau bisa tremor hanya karena digandeng oleh Ayaka, temanmu dari kecil? Yah, walaupun hatiku berusaha menyanggah, namun tetap saja...

Today I feel that I want to tell you this feeling

Teman dari kecil? Andai saja hanya sekedar teman dari kecil, mungkin aku tidak akan se grogi ini. Sejak hari kepindahannya kesini, hari dimana aku pertama kali melihatnya, bayang-bayang wajahnya yang bulat, putih bersih dengan rambut panjangnya yang hitam dan binar-binar matanya yang memancarkan kebandelan selalu memenuhi isi kepalaku membuatku nyaris gila. Aku berusaha keras... berusaha menjadi sosok pria nyaris sempurna yang pantas bersanding dengannya... tapi... toh, sampai hari ini aku masih belum bisa memaksa mulutku mengutarakannya. Mengutarakan perasaaanku selama ini...

I amazedly love you

Aku mencintaimu. Dua kata sederhana yang aku harap bisa menghentikan segenap kegilaanku dan bayang-bayangnya yang merasuki hampir setiap sela otakku. Dua kata yang sangat sederhana, namun sulit diungkapkan dan mungkin tidak cukup untuk menggambarkan perasaanku padanya.

Under the shared umbrella, I can’t tell you about my hidden feeling honestly

"Eh? Aya-kun, kenapa? Ada yang aneh?" tanyanya polos sambil menatapku sambil membulatkan mata. Ah, kawaii. Aku terpaksa memalingkan wajahku lagi, menutupi wajahku yang memerah. Disaat seperti ini, ada untungnya juga memiliki tubuh yang tinggi, aku jadi lebih mudah menyembunyikan wajahku. Mungkin aku bisa mencoba mengutarakan perasaanku sekarang, mungkin ini adalah waktu yang sangat strategis. Tapi... entah kenapa mulutku terasa sulit diajak bekerja sama, kerongkonganku tiba-tiba terasa kering. Hnaya dua kata, namun sangat sulit kuucapkan.

It seems the rain wouldn’t stop, but it passed in a rush

Aya-chan lebih mendekatkan tubuhnya lagi, ketika hujan mengguyur semakin deras. Bagian telinganya, mungkin sekarang sejajar dengan tempat jantungku berada, mungkin ia bisa merasakan degupannya yang semakin kencang.

It was close to our rain of love

Rain of love, eh? Mungkin itu satu-satunya yang bisa kupikirkan saat ini. Aku merasa bodoh. Otakku dipenuhi imajinasi-imajinasi  yang membuatku merasa sangat bodoh. Timing nya pas, suasananya pas. Apalagi yang aku tunggu? Aku tinggal mengucapkan dua kata itu...

“I almost reached my house…” You were looking down

Langkah kami terhenti tepat didepan gerbang rumah berwarna kuning yang dipenuhi tanaman hias di halamannya. "Aya-kun, sankyuu ne. Terima kasih sudah menjadi ojek payungku hari ini," katanya sambil tertawa. Aku hanya bisa tertawa kering, melepas kepergiannya dari rengkuhanku. "See you tomorrow, Aya-kun."

I called your name, our eyes met, but I couldn’t say it

Tubuh mungilnya kini sudah aman dari amukan langit dalam rengkuhan teras rumahnya yang berjarak hanya dua meter dari tempatku berdiri. Hanya dua meter... tapi pagar menjulang itu serasa membuatnya semakin jauh. "Aya-chan..." aku memanggil namanya. Aku harus mengutarakannya sekarang. Matanya menatapku dengan pandangan bertanya-tanya, aku tertegun sejenak. "Nande? Eh, kenapa, Aya-kun?" tanyanya. Aku membuka mulutku, mencoba mengatakannya.

Today I feel that I want to tell you this feeling

Hari ini bisa jadi kesempatan terakhirku. Ini adalah tahun terakhirku disini, mungkin satu bulan lagi aku sudah berada jauh dari sini, mencoba meraih kehidupannku yang lainnya. Timingnya pas, waktunya tepat... aku hanya tinggal mengucapkannya. Mengucapkan kata yang tersendat di kerongkonganku sejak 9 tahun lalu. Hari ini, aku akan mengatakannya. Aya-chan masih terdiam menatapku dengan pandangan penuh tanya.

I amazedly love you

Aku mencintaimu. Sepertinya suaraku tiba-tiba tidak sinkron dengan tubuhku yang besar, terkalahkan oleh suara rintikan hujan yang terang-terangan menertawakanku. Kedua alisnya yang hitam saling tertaut, menandakan ia tidak menangkap apa yang kukatakan. "Ah? Apa? Maaf, suaramu terlalu pelan, Aya-kun... Bisakah kau ucapkan sekali lagi." Mengucapkannya lagi? Dia bercanda? Aku setengah mati mengucapkan dua kata pertama tadi. Aku berusaha membuka mulutku, namun kata yang keluar malah sebaliknya. "Mata ashita, Sampai jumpa besok, Aya-chan."

It’s not a lie that I hope tomorrow will be raining

Ia tersenyum manis, melambaikan tangannya. "Jya ne, Aya-kun. Hati-hati dijalan," katanya sebelum aku melangkahkan kaki dua blok lagi dengan penuh penyesalan menuju rumahku. Dengan segala perbedaan yang ada, aku nyaris tidak mungkin mendekatinya ditengah gerombolan yang selalu menyertainya maupun sekelompok manusia yang selalu mengelilingiku. Dunia kami nyaris seperti berbeda. Hujan. Hanya itu yang menjadi kesempatanku. Mungkin, akan lebih baik bila Tuhan bermurah hati menurunkan beberapa kali karunianya sebelum aku pergi nanti sehingga aku bisa mengutarakan perasaan yang mengganjal hatiku ini.

When the lights overflowing, the passing rain laughed at me

Rintikan hujan mulai mereda, entah kenapa membuatku merasa tersinggung. Mereka seperti menertawakanku. Menertawakan kegagalanku lagi. 9 tahun ini, entah berapa ratus hujan telah kulalui, entah berapa ratus adegan seperti tadi telah kurasakan tapi tak satupun diantaranya mengandung dialog yang kuinginkan. Mungkin, rintikan hujan itu kini berhenti mengguyur bumi dan saling berdecak lelah, melihat kesempatan yang mereka berikan padaku telah kusia-siakan lagi untuk kesekian kalinya.

It distracted our rain of love

Matahari yang bersinar cerah, bau tanah yang basah oleh hujan, embun-embun lembut yang maasih tersisa di kulit payung hitamku... rasanya semuanya membuatku terganggu. Mengingatkanku akan kepengecutanku dan ketidakmampuanku mengucapkan dua kata itu. So close... Mungkin aku hanya bisa berharap, semoga hujan akan turun lagi esok hari...

"Under the shared umbrella, I can’t tell you about my hidden feeling honestly
It seems the rain wouldn’t stop, but it passed in a rush
It was close to our rain of love - TegoMassu Ai Ai Gasa"
Screenshoot from Tegomassu - Ai Ai Gasa PV


Bandung, 25 Februari 2014

Reik - Reik Album 2005

Reik-Reik album cover

Reik is the debut eponymous album from Mexican Pop group Reik, released on May 24, 2005 through Sony Music. The album features the singles "Yo Quisiera", "Qué Vida La Mía", "Noviembre Sin Ti", "Niña" and "Levemente". The song "Noviembre Sin Ti" is also featured on the compilation album Now Esto Es Musica!Latino, while "Levemente" is featured on Now Esti Es Musica! Latino 2.

You can try listen their song here:
 *My favorite song is Yo Quisiera*

TRACKLIST
1. "Levemente" (Lightly)
2. "Amor Primero" (First Love)
3. "Cuando Estás Conmigo" (When You're With Me)
4. "Qué Vida La Mía" (What A Life Mine Is)
5. "Vuelve" (Come Back)
6. "Yo Quisiera" (I Wish)
7. "Noviembre Sin Ti" (November Without You)
8. "Niña" (Girl)
9. "No Sé Si Es Amor" (I Don't Know If It's Love)
10. "Cada Mañana" (Every Morning)
11. "Cómo Me Duele" (How It Hurts Me)
 

Bell Nuntita - เสียงที่เปลี่ยน (English sub)

Sorry for so many mistakes
scene from the PV damn you boy! You breaking her heart!

 เสียงที่เปลี่ยน
ท่าทีเปลี่ยนไป ปิดยังไง เก็บยังไง
ซ่อนเร้นในจิตใจฉันดูออก
ทำเหมือนไม่เป็นเหมือนเมื่อก่อน

เสียงที่แผ่วเบา มันช่างเบา ช่างเบา
สะท้อนคำว่าเรานั้นใกล้จบ
และพบปลายทางของสองเรา

นี้คือสิ่งที่ฟ้องในใจ ปิดอย่างไรก็คงไม่อยู่
วันนี้ยิ่งฟังยิ่งรับรู้ อาการมันยิ่งดูยิ่งแน่ใจ

เสียงที่เปลี่ยน คือเสียงตรงมาจากหัวใจ
ยิ่งเสียงแผ่วเบาสักเท่าไร
ความรักคงแผ่วลงเท่านั้น

เสียงมันเปลี่ยน ตอนนี้รอจะฟังคำนั้น
บอกฉันมาเลยก็แล้วกัน
ประโยคที่บอกเลิกกัน เธอคงพูดชัดเจน

เสียงที่แผ่วเบา มันช่างเบา ช่างเบา
สะท้อนคำว่าเรานั้นใกล้จบ
และพบปลายทางของสองเรา

นี้คือสิ่งที่ฟ้องในใจ ปิดอย่างไรก็คงไม่อยู่
วันนี้ยิ่งฟังยิ่งรับรู้ อาการมันยิ่งดูยิ่งแน่ใจ

เสียงที่เปลี่ยน คือเสียงตรงมาจากหัวใจ
ยิ่งเสียงแผ่วเบาสักเท่าไร
ความรักคงแผ่วลงเท่านั้น
เสียงมันเปลี่ยน ตอนนี้รอจะฟังคำนั้น
บอกฉันมาเลยก็แล้วกัน
ประโยคที่บอกเลิกกัน เธอคงพูดชัดเจน

ความรักคงจะแผ่ว รักคงจะแผ่ว แผ่วลง

เสียงมันเปลี่ยน คือเสียงตรงมาจากหัวใจ
ยิ่งเสียงแผ่วเบาสักเท่าไร
ความรักคงแผ่วลงเท่านั้น

เสียงมันเปลี่ยน ตอนนี้รอจะฟังคำนั้น
บอกฉันมาเลยก็แล้วกัน
ประโยคที่บอกเลิกกัน เธอคงพูดชัดเจน

ความรักคงจะแผ่ว รักคงจะแผ่ว แผ่วลง
เสียงมันเปลี่ยน คือเสียงตรงมาจากหัวใจ
ยิ่งเสียงแผ่วเบาสักเท่าไร
ความรักคงแผ่วลงเท่านั้น

เสียงมันเปลี่ยน ตอนนี้รอจะฟังคำนั้น
บอกฉันมาเลยก็แล้วกัน
ประโยคที่บอกเลิกกัน เธอคงพูดชัดเจน
ประโยคที่บอกเลิกกัน เธอคงพูดชัดเจน

Since I can't write it with my PC so I copy this from www.siamzone.com
***************************************************************************************
Siang Tee Bplian
Tah tee plian pai
Bpit yang ngai gep yang ngai
Son rayn nai jit jai chan doo auk
Tam meuan mau bpen meuan meua gon


Siang tee paew bao man chahng bao chahng bao
Sa-ton kam wah rao nan glai jop
Lae pohp plaai tahng kong song rao
Nee keu sing tee fong nai jai
Bpit yahng rai gor kong mai yoo


Wan nee ying fang ying rap roo
Ah-gahn man ying doo ying nae jai

Reff:
Siang tee plian keu siang dtrong mah jahk hua jai
Ying siang paew bao sak tao rai
Kwarm rak kong paew long tao nan
Siang man plian dton-nee ror ja fang kam nan
Bauk chan mah loey gor laaw gan
Pra-yohk tee bauk lerk gan ter kong poot chat jayn

Kwarm rak kong ja paew
Rak kong ja paew paew lohng




**************************************************************************************
A Voice that Changes
Your attitude has changed
How would you hide or hold it in?
I can decipher the disguise in your heart
Your behavior isn't the same as before


Your voice is faint. It's so faint, so faint
Indicating that we're close to being over
And we've come upon our journey's end
This is the message my heart relays
Even if you seal it up, it won't stay put

Today, the closer I listen the more I comprehend
The more I observe the situation, the more I'm sure

Reff:
A voide that changes is a voice that comes straight from the heart
As your voice grows fainter
Our love subsides accordingly
Your voice has changed and right now I'm waiting to hear those words
Tell me, that's all there is to it
The sentence to break us up is something you can articulate

Love will become faint
Love will become fainter and fainter
***************************************************************************************

You can download this song here

Awesome Thai Transgender Musician

Hello guys! Today I will write about two of my favorite Thai Transgender musician. I didn't say that I'm agree with something like transgender, but if you talk about 'art', I really apreciate it. XD When I visited Thailand at 2013, I was so "whoooooooooaaaa". It's more "freedom" than USA. Amazing country. You can find that plastic surgery in Thailand is very very cheap. And their make-up is very awesome XD (and cheap).

Okay, let's talk about Thai Transgender Musician! Honestly, I know about Thai musician so loooong times ago before I visited Thailand, but Bell Nuntitha and Zee Keenan is different case because I just know their real gender after I watched their music video and profile. Lol.

BELL NUNTITA
Bell Nuntita <3 <3 <3

Nuntita Khampiranon (Thai: นันทิตา ฆัมภิรานนท์; RTGSNanthita Khamphiranon; born December 20, 1983), or nickname Art (อาร์ต), stage name Bell (เบลล์) and usually known as Bell Nuntita, is a Thai Transgender actress, singer, entertainer, and radio DJ. Nuntita was part of a TV show called Venus Flytrap Search for the Missing Puzzle in 2007. As one of twelve contestants, she competed to take the place of two former cast members. Nuntita and another contestant named Mew won the competition and became part of the Kathoey band Venus Flytrap. She became popular after a performance during her audition on Thailand's Got Talent and became a Youtube hit when she first performed singing as a girl, and the crowd was amazed when she switched to a masculine voice

I really fall into her masculine voice and songs! But sometimes, when I see her face when she singing, it's hurting my brain. How come a guy can be more beautiful and more 'charming' than me who born as a girl? XD
She is really beautiful envy

There is my favorite song of Bell Nuntita.
เบลล์ นันทิตา - Paradise here (it's my first Belle Nuntita's video and it's so sweet)
เสียงที่เปลี่ยน Siang Tee Bplian here (Everytime I watch it, I feel so mad with that guy in this video!)
เบลล์ นันทิตา - Ruk Khon Ror here
Thailand's Got Talent audition here

ZEE KEENAN
He is a girl! HE IS A GIRL! OMG I THINK I'M FALLIN IN LOVE WITH HER

Matanawee Keenan' (Thai : มัฑณาวี คีแนน), also known as Zee Matanawee, is a Thai actor, singer and model in magazines. He became a media figure after singing "Ngai Ngai Tae Ngao" (Simply but Lonely). He was born in Phuket on October 27, 1988. His father is English and his mother is Indonesian (whoa, so we have a same hometown XD). He has two older sisters whose names are Lisa and Katterine. Zee is 165 centimeters tall (oh, shorter than me). He studied Humanities and Journalism at Ramkhamhaeng University. He likes to play basketball, go swimming and use a wakeboard.In 2012 May 28, he had an accident when a pickup-car collided with her while He was running across the street. He was admitted to the ICU. Now, recovered, he plans to continue working in the entertainment industry. 

0(AwA  )0

Zee has been a model in Thai magazines, such as "TomAct" and "I Like". He has many music videos, such as "Ter Kei Rak Chun Jing Jing Rue Pao" (Have You Ever Really Loved Me?). He is affiliated with RS (Rose Sound). In addition, he has been in Auntie Anne’s and Eversense advertising. Also, he is a presenter of Secant Brand which is a clothing brand for Thai tomboys.

She said, she didn't do any (plastic) surgery. She have a very small breast because of her workout since childhood.

I found this picture at some websites. I know that her mother is Indonesian, and abbout 80% Indonesian is muslim. So, I don't know is it fact or not, but they said it's her picture (green mukena) with her older sister and mother at Ied Praying in Indonesia. She also looks so beautiful as a girl o_O

You can check his video music รักไม่เท่าเข้าใจ  here it's my favorite song of Zee Keenan. Very touching me haha.

Saturday, 17 October 2015

AKU DAN SAYA

Aku bukanlah Saya, dan Saya bukanlah Aku
Aku dan Saya memang dilahirkan dihari, bulan dan tahun yang sama
Aku dan Saya memiliki wajah yang serupa
Tinggal dan dibesarkan di tempat yang sama
Tapi
Aku adalah Aku seperti halnya Saya adalah Saya

 

SAYA membentuk kain persegi empat itu sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kerudung sederhana. Wangi coklat segar bisa tercium dari tubuh SAYA seolah memberikan aksen pendukung bagi kulit SAYA yang kecoklatan. SAYA sangat menjaga hati-hati setiap tindakannya, bayang-bayang kematian dan hari pengadilan selalu membayangi pikiran SAYA. SAYA menghela nafas, mengucapkan syukur atas datangnya kesempatan baru menikmati pagi lagi. SAYA selalu memastikan bahwa setiap ujung kain menutupi dengan benar setiap lekuk tubuh yang ada, seperti sebuah armor yang melindungi para pejuang yang mengenakannya. Dengan sedikit lotion, bedak dan lipgloss yang tidak bisa ditinggalkan oleh SAYA untuk mempercantik penampilan, SAYA mengenakannya dengan sangat hati-hati.

AKU mengacak-acak rambut sambil mencoba mencium aroma tubuh sendiri. Tidak ada. Sedikit lengket tidak menjadi masalah selama bau badan belum tercium oleh diri sendiri. AKU berjalan menuju kamar mandi, memercikkan sedikit air ke wajah lalu duduk diatas closet, menggosok gigi dan mulai berkhayal. Ritual dipagi hari. Baju yang AKU pakai ke kampus, adalah baju yang sama dengan yang AKU pakai tidur. Tidak masalah. Dengan celana jeans hitam, sepatu boots butut, dan kaos hitam serta rambut pendek yang acak-acakan berwarna merah, dengan sekejap AKU sudah siap melakukan aktifitas apapun hari ini.

SAYA mendengarkan seluruh kuliah dengan cermat, sesekali menulis apa yang dianggap penting, walaupun hampir seluruh isi kelas sudah mulai menguap dan mencoba memaksakan mata mereka untuk tetap terbuka. Sia-sia, bagi SAYA ini adalah hal penting yang akan menentukan masa depan dan menunjukkan seberapa besar kesungguhan seseorang dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Rasa iba SAYA mulai muncul setiap kali melihat dosen setengah baya itu berusaha menjelaskan setiap materi dengan semangatnya yang menggebu-gebu sementara hampir seluruh muridnya tertidur nyenyak, bahkan tidak banyak yang hanya menjadi ‘siluman’. Ada di absen, namun tidak ada di kelas. SAYA merasa tidak enak hati setiap kali bertemu mata dengan dosen tua itu, SAYA bisa melihat sorot kesedihan dan rasa sakit hati karena tidka dihargai dari mata tuanya. Tapi, bisa apa lagi?

AKU mencoret-coret kertas materi kuliah yang dibagikan dengan berbagai gambar absurd. AKU hanya mampu mempertahankan konsentrasi di 5 menit awal dosen tua itu menjelaskan, setelah itu, AKU sudah melanglang buana entah kemana dalam pikiranku. Setelah terlalu lelah dengan khayalan absurd ditambah dengan hembusan sepoi-sepoi dari AC yang berada tepat di belakang, dengan cepat AKU pun sudah berpindah ke alam mimpi lagi. AKU tidak terlalu peduli dengan apa yang dosen itu katakan, toh, AKU yakin, aku akan tetap mendapatkan nilai yang cukup setelah ini. AKU yakin...

SAYA berjalan menuju lorong yang menjadi penghubung antar gedung itu ketika SAYA melihat DIA tengah terduduk dipinggiran gedung sambil memijat keningnya, memanggil SAYA. Ah, pasti penyakitnya datang lagi. SAYA segera menghampiri dengan wajah khawatir, sambil tersenyum, SAYA menepuk pundak DIA dengan lembut. “Ngga apa-apa?” Pertanyaan bodoh, siapapun pasti tahu itu bukan sekedar ‘tidak apa-apa’.

AKU hanya terdiam ketika melihat DIA diujung lorong itu, memanggil AKU sambil melambaikan tangannya. AKU masih sibuk dengan teman-teman AKU membicarakan hal random yang sesungguhnya hanya sebuah kebodohan menyenangkan yang tidak penting. Bukannya tidak peduli, tapi AKU mungkin memang type orang yang hanya akan melihat dan baru memberikan bantuan setelah AKU yakin DIA tidak sanggup melakukannya tanpa AKU. Lagipula, AKU sudah cukup lelah mendengarkan segala nasib buruknya.

SAYA mengerutkan kening ketika DIA menggenggam erat tangan SAYA. SAYA ingin mengeluarkan kata protes, namun tidak ada sedikitpun suara yang keluar selain kepasrahan. Sungguh. Ini tidak sesuai dengan apa yang selama ini menjadi keyakinan SAYA. Tapi apa yang bisa SAYA lakukan untuk menenangkan DIA? Berbagai kata-kata keluar dari mulut SAYA sambil meminimalisir kontak fisik yang ada, berusaha memberikan rasa nyaman dan mengusir rasa sakit yang DIA rasakan.

AKU menarik tangan DIA, memeluk DIA dengan penuh perasaan. Saat ini, yang AKU tahu hanyalah AKU sangat mencintai DIA. AKU ingin menjaga DIA dengan seluruh hal yang AKU punya. Kekuatan. Ya. Mungkin hanya kekuatan dan sedikit daya tahan tubuh dan mental berlebih yang AKU punya. AKU bukan orang yang akan berkata banyak, ataupun berekspresi walaupun sungguh, AKU ingin.

“Apa yang terjadi?” tanya SAYA sambil berusaha menahan air matanya jatuh. Bodoh. Kenapa malah menangis? DIA hanya tersenyum... memaksakan senyumnya sambil mengusap air mata yang menetes di pipi SAYA. SAYA menatap wajah DIA dengan seksama. Luka lebam dan lecet tampak sangat mengganggu di wajah dan tubuhnya yang nyaris sempurna di mata SAYA bak sebuah patung Dewa Yunani. MEREKA melakukannya lagi!

“MEREKA melakukannya kepadaku lagi,” kata DIA dengan nada mengadu sambil memaksakan senyum tersungging di bibirnya. Huft, bahkan disaat seperti ini DIA masih bisa tersenyum. AKU hanya terdiam. Bukan, AKU bukannya tidak peduli. AKU hanya tidak tahu apa yang harus AKU katakan. AKU tahu MEREKA keterlaluan, mem-bully DIA hanya karena DIA berbeda. Lalu apa? Ini masalah internal keluarga, AKU bisa apa? “Kalau begitu pergilah jauh-jauh dari MEREKA.”

SAYA membelalakkan mata. Kabur dari rumah? Ide gila apalagi ini? Dari sorot matanya, SAYA bisa tahu, kali ini DIA bersungguh-sungguh. Hidup bersama kakak-kakak tirinya, membuat DIA seperti upik abu versi laki-laki. Tapi toh, ini terlalu gila untuk dilakukan! SAYA tahu, meningitis dan segala tekanan dari keluarga mungkin membuat DIA nyaris gila. Tapi, bukankah ada jalan yang lebih ‘damai’ daripada itu?

“Pergilah, AKU akan membantumu.” DIA tampak bimbang dengan usulku. “AKU cukup kuat dan cukup bisa diandalkan kalau hanya untuk menghidupi kita berdua.” AKU mencoba meyakinkan walaupun AKU sendiri tidak yakin. Hanya Tuhan yang tahu darimana AKU bisa mendapatkan uang untuk hidup selama ini. AKU menatap DIA yang tengah berfikir keras. Tubuh DIA yang tampak ringkih, berbanding terbalik dengan AKU.

DIA akan pergi malam ini. DIA akan pergi malam ini. Kalimat itu terus berdengung di telinga SAYA. Berbagai pertanyaan penuh kekhawatiran bermunculan. Dimana DIA akan tinggal? Bagaimana DIA akan hidup? Apa yang bisa SAYA lakukan? Sungguh, SAYA ingin membantu banyak, tapi apa yang bisa SAYA lakukan? Melanggar peraturan bukan bagian dari hidup SAYA. Satu-satunya yang terfikirkan oleh SAYA hanyalah berusaha menghubungi MEREKA dan memohon sedikit saja kelonggaran dan belas kasihan untuk DIA.

AKU menyeduh kopi untuk kelima kalinya hari ini. Sekalipun DIA pernah bilang AKU bisa mati overdosis cafein, untukku itu hanyalah dongeng yang tidak akan terjadi. Sedang apa DIA disana? Apakah DIA benar-benar akan pergi dari MEREKA? Apakah DIA akan baik-baik saja? Kemana DIA akan pergi? Ah, sudahlah. DIA sudah cukup umur untuk menentukan hidupnya, toh, AKU hanya berusaha melatih agar DIA bisa lebih kuat dengan cara membiarkan DIA melakukannya sendiri. AKU akan datang, kalau DIA mau atau tidak sanggup lagi.

DIA benar-benar pergi. Kata perpisahan yang diucapkan tadi siang bukan hanya gertakan semata. Bahkan MEREKA tidak tahu dan mungkin tidak terlalu peduli. Tapi SAYA peduli! SAYA menggantungkan hampir seluruh impian dan perasaannya ke DIA. Apa yang harus SAYA lakukan? SAYA hanya terdiam, terisak pelan... kemana lagi SAYA harus mencari? Segala cara telah SAYA lakukan untuk mencari DIA. Tapi, bagaikan angin, DIA menghilang begitu saja. SAYA bahkan tidak bisa menemukan DIA di sudut kampus tempat DIA sering menghabiskan waktu luang. Kemana DIA?

Ini hari ketiga setelah DIA pergi, dan tidak ada yang AKU lakukan. Hey, memangnya AKU harus apa? Berkoar-koar galau di jejaring sosial? Memasang pamflet anak hilang di semua tiang listrik? Khawatir? Sudah sewajarnya AKU khawatir. DIA tidak menghubungiku sama sekali. DIA tidak menghubungi AKU, berarti DIA tidak membutuhkan AKU. Se-simple itu. Andai bisa semudah itu, otakku tidak akan bekerja keras merangkai cara untuk bertemu dengan DIA. Tapi toh, AKU tetap melakukan hal-hal lain seperti biasanya. Seolah tidak ada yang terjadi.

Setelah tiga tahun bersama, SAYA benar-benar merasa terpukul. SAYA ingin menyalahkan MEREKA yang telah membuat DIA pergi. Ya, SAYA ingin sekali melakukannya. Memukuli MEREKA, menyiksa MEREKA dengan kata-kata terpedas yang bisa SAYA pikirkan, seperti yang sering MEREKA lakukan ke DIA. Apa salahnya menjadi satu-satunya anggota keluarga yang tidak memilik hubungan darah dengan MEREKA? DIA sama sekali tidak pernah berfikiran untuk terlahir seperti itu! Tidak adil! SAYA menatap setiap helai daun yang berguguran dengan pandangan kosong.

Daun-daun yang berguguran ini mengingatkan AKU lagi tentang DIA yang sangat menyukai musim gugur. Menurut DIA, musim gugur adalah musim terindah yang pernah dia lihat. Entahlah, AKU tidak tahu apa yang indah dari daun-daun yang berguguran ini. Pasti lelah menyapunya. AKU tersenyum sendiri. DIA... AKU hampir tidak tahu apa yang AKU rasakan saat ini. DIA telah pergi. Lalu apa? Bukankah ini siklus yang wajar? Pertemuan-perpisahan, sama wajarnya dengan kelahiran dan kematian.

SAYA tidak tahan lagi. Rasa khawatir bercampur rindu bergejolak di dalam hati SAYA. SAYA menatap bayangin pada cermin di depannya. Sesosok wanita bermata sembab. Wanita yang selalu berusaha peduli, mentaati peraturan dan serba takut. SAYA. SAYA ingin, sedikit saja, bisa lebih berani... tapi...

AKU menatap kedalam cermin. Sosok itu masih sama. AKU yang selalu serba tidak peduli, bandel dan berani menentang apapun yang tidak sesuai dengan pemikiran AKU. Bagi AKU, AKU adalah pusat bagi apapun yang ada di kehidupan AKU. AKU adalah pemeran utamanya. Tapi kadang, AKU tahu... menyakitkan rasanya ketika AKU tidak bisa mengungkapkan kata hatinya.... andai saja...

Tidak, SAYA bukanlah AKU. SAYA tahu itu! AKU hanyalah bayangan masa lalu dan sisi terburuk dari SAYA. SAYA tidak akan pernah menjadi AKU. Walaupun SAYA tahu, AKU bisa membautnya lebih berani sedikit saja menentang...

AKU bukan SAYA. AKU memang ingin menjadi lebih peduli dengan orang-orang disekitar dan lebih bisa berekspresi. Tapi AKU tidak ingin menjadi SAYA. SAYA hanyalah pribadi terlemah yang pernah AKU bayangkan. Tidak... tidak akan pernah!

Lalu siapa AKU? Siapa SAYA? Apakah AKU adalah KAMU? Atau SAYA adalah KAMU? AKU bukanlah SAYA, SAYA bukanlah AKU. Bukan DIA dan bukan pula MEREKA. Lalu siapa?

-Sebuah pertanyaan yang selalu sulit untuk dijawab – termasuk bagi aku, saya, dia, mereka bahkan kamu...- Bandung, 13 Agustus 2014